Heat Exchanger

Om swastiastu,

Sesuai dengan mandat post sebelumnya, maka post saya kali ini akan membahas salah satu contoh penyelesaian dengan menggunakan software pemrograman yang sudah dijelaskan di postingan sebelumnya. Postingan kali ini saya akan membahas tentang perancangan Heat Exchanger 1-2 dengan menggunakan Scilab.

Tentu bagi yang bergelut di dunia Engineer pasti sudah tidak asing lagi dengan alat ini. Tapi buat yang belum paham bisa langsung tanya aja ke mbah google, ya secara kasarnya sih Heat Exchanger itu adalah alat atau media yang biasa digunakan di industri sebagai alat penukar panas dari suatu fluida ke fluida yang lain.

Contoh gambar Heat Exchanger 1-2 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Program perancangan Heat Exchanger yang saya desain ini hasilnya akan berupa spesifikasi alat Heat Exchanger 1-2 (seperti panjang tube, diameter tube & shell, jumlah tube dll) serta Total Cost yang sesuai dengan informasi yang dimasukkan seperti jenis fluida, suhu masuk dan keluar fluida, jenis bahan yang digunakan, dan tipe Head yang digunakan. Metode perhitungan yang digunakan pada program ini sesuai dengan metode perhitungan oleh D.Q. Kern, jadi untuk lebih detailnya bisa dibaca pada buku Process Heat Transfer by D.Q. Kern. Buat te belum punya e-book nya bisa langsung download disini.

Secara garis besar metode perhitungannya itu adalah mencari nilai panjang tube, diameter tube & shell, jumlah tube dll (spesifikasinya) yang sesuai dengan informasi yang kita berikan seperti pressure drop dan memberikan desain dengan Total Cost serendah mungkin. Jika dibuat diagramnya akan seperti dibawah ini.

Metode perhitungan yang lebih detail lagi bisa download di link dibawah ini.

Heat Exchanger Design 

Dan juga untuk perhitungan Total Cost bisa download di link dibawah ini.

Cost Estimation

Untuk programnya bisa download di link dibawah ini.

Heat Exchanger Design Program

Supaya programnya bisa jalan, download juga data - data perhitungannya dibawah ini.

properties

Bagi kalian yang udah download program yang saya buat ini dan setelah di- execute bingung masukin data informasi awal yang dibutuhkan kayak gimana, saya berikan salah satu contohnya dibawah ini.

Nanti hasilnya seperti dibawah ini.

 

Tapi kalau ternyata setelah di- execute ada error kayak ini :

Kalian tidak perlu galau, kalian cukup meng-edit bagian yang dilingkari dibawah ini :

Sebelum kata "properties" sisipkan location dari file properties yang sudah kalian download diatas. Caranya gampang sih, cuma klik kanan filenya terus pilih menu propertiesnya, di bagian general nanti bakal keliatan location-nya. Contoh yang udah diedit :

 Sheet=readxls('D:\Document\Download\Folder\properties.xls')

Sebenarnya program ini adalah tugas besar atau bisa dibilang project gw di mata kuliah pemrograman, jadi ya program ini gw bikin bukan karena tiba – tiba kesambet D.Q. Kern atau iseng – iseng main scilab berhadiah program perancangan Heat Exchanger lah ya, tapi karena memang itu tugas yang diberikan oleh pak dosen. Ada banyak banget suka duka selama pengerjaan tugas ini, tapi sukanya 20 % dan dukanya 80 %. Gimana nggak banyak dukanya coba, sebelum dikasi tugas ini aja belum pernah diajarin hitung menghitung Heat Exchanger, bahkan sama bukunya D.Q. Kern aja belum kenalan jadi ya mau gak mau hampir 2 mingguan gw mesti ng-date­ sama itu buku, 2 minggu itu juga mesti mikirin dan tidur bareng doi (maksudnya bukunya), bahkan 2 hari sebelum deadline pengumpulan tidur cuman 2 jam tiap hari, dan berkat perjuangan itu akhirnya kelar juga ni project. Adapun kekurangan pada program yang saya buat adalah data jumlah fluida dan suhu yang tersedia terbatas.

Kalau dilihat dari diagram perhitungannya jelas lah kalau dihitung secara manual mausia biasa pasti bakal males banget ngerjainnya. Tapi kalau kita hayati justru diagram itulah yang menghubungkan bahasa verbal atau tulisan kita dengan bahasa pemrogramannya si scilab, bukan berarti kita bisa ngomong sama laptop ya. Jadi intinya untuk menyelesaikan persoalan dengan pemrograman itu pertama pahami baik – baik persoalannya, kedua cari cara penyelesaian persoalan tersebut dan terakhir mengubah cara penyelesaiannya kedalam bahasa pemrograman. Dilihat dari langkahnya menurut saya sendiri langkah terakhir itu lah yang tersulit, yaitu mengubah dari bahasa dan kalimat matematika kita sehari – hari kedalam bahasa pemrograman, dan untuk mengatasi itu kita perlu penalaran yang tinggi supaya bisa membuat trik – trik agar program kita mengerti maksud kita.

Setelah pembahasan diatas pasti semakin tertarik kan dengan kerasnya dunia pemrograman?  bagi yang tertarik pasti akan merasakan sendiri nikmatnya merancang program yang kompleks kayak diatas dan bakal ketagihan.

Kayaknya untuk posting kali cukup sekian deh, udah panjang banget soalnya. Oya jangan lupa juga buat tinggalin saran ataupun kritik yang membangun buat gw sama program gw tadi. Terima kasih banget buat yang udah mantengin blog gw ini, semoga bermanfaat buat kalian semua. Akhir kata gw tutup posting ketiga gw ini dengan kalimat yang terus muncul di kepala gw selama ngerjain posting yang ketiga ini.

"Get busy living or get busy die"