Mungkin sudah sekian abad lamanya akhirnya saya update blog
saya yang tercinta ini, dan ternyata setelah sekian lama tersebut ada beberapa
yang tertarik dengan post saya sebelumnya sampai bertanya beberapa hal ke email
saya. Namun sayangnya karena keterbatasan waktu dan koneksi internet di lokasi
KKN Desa Pengadangan saya tidak dapat membantu secara maksimal, karena itu saya
ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan tidak lupa juga terima kasih telah
membaca postingan saya sebelumnya, next time akan saya layani dengan lebih baik
lagi.
Sebenernya post kali ini saya ingin membahas program kecil –
kecilan tentang Reaktor Alir Pipa atau bahasa lainnya Plug Flow Reactor, tapi
sayangnya harus ditunda dulu sampai post berikutnya karena ada yang bilang blog
gw ini tentang kuliah banget jadi gak ngerti kalo dibaca, buat yang ngerasa
jangan cengar cengir ya haha. Jadi post kali ini saya tidak akan membahas
tentang pemrograman tapi saya akan menceritakan sebuah kisah menegangkan tentang
5 pria yang berusaha menaklukkan alam ( menikmati alam ) RINJANI. Here we start
the expedition!!!
(kiri ke kanan: gw, ass-rule, bang fide, atur, benny) |
Berikut ini adalah penampakan para pengembara Rinjani atau
para pemuda yang memandu kelima bocah terpilih diatas :
Total perjalanan 5 hari melalui jalur pendakian selatan.
Perjalanan melalui jalur selatan bukanlah perjalanan yang biasa, tapi totally
extreme bagi bocah – bocah tersebut. Bahkan jalur ini adalah bekas jalur
pemburu anjing liar di hutan dan merupakan jalur yang tidak disarankan. Mengapa
bisa dikatakan demikian? Bagaimanakah kerasnya ekspedisi mereka? Ikuti terus
kisahnya berikut ini.
Perjalanan dimulai tanggal 10 Agust-13 pukul 13:30 dari
gerbang pendakian selatan.
Pukul 14:45 sampai ke pos pertama. Perjalanan ke pos pertama
cukup mengejutkan karena dibandingkan pos – pos lain jaraknya terlalu dekat.
Pukul 18:00 akhirnya sampai pos kedua untuk istirahat dan
makan. Perjalanan dari pos pertama sampai pos kedua cukup jauh karena hampir
memakan waktu 4 jam melewati hutan pertama dan masuk ke dalam hutan kedua.
Pukul 18:30 perjalanan dilanjutkan sampai ke pos ketiga
pukul 21:30. Perjalanan hari pertama pun dihentikan dan istirahat sampai besok
pagi disana. Perjalanan menuju pos ketiga sangatlah berat karena setelah
istirahat di hutan yang dingin dilanjutkan dengan jalan menanjak menyebabkan
banyak yang mengalami kram dibagian paha, selain itu juga harus melawan
dinginnya hutan kedua di malam hari.
Pukul 8:00 perjalanan dilanjutkan kembali, dimana sepanjang
perjalanan pun mereka disuguhkan dengan pemandangan di atas awan yang luar
biasa, bahkan puncak gunung Rinjani sebelah selatan terlihat jelas dan cukup
dekat.
Perjalanan dari pos ketiga langsung memotong ke pos kelima
karena persediaan air dirasa sudah cukup banyak. Semakin mendekati pos kelima
atau pundukan, mata mereka pun semakin kaya akan indahnya alam liar dengan
adanya kebun edelweiss disebelah kiri dan kanan jalan.
Namun rintangan yang “sesungguhnya” baru akan dimulai.
Setelah istirahat sejenak, perjalanan langsung dilanjutkan dengan menuruni
tebing curam dan terjal selama 4 jam!!!
Namun hanya ini lah foto – foto yang “masih dapat” diambil
saat menuruni tebing karena medan yang sangat sulit untuk sekedar mengambil
foto saat itu. Sesampainya di bawah tebing, rintangan masih belum usai.
Bayangkan saja apa yang terjadi pada mereka setelah 4 jam bekerja keras dengan
seluruh anggota badan saat memeluk satu persatu tiap tebing disertai dengan
teriknya sinar matahari siang itu, yak tentu saja mereka mengalami “kehausan”
atau istilah kerennya “dehidrasi” . Dimana untuk mencapai sumber air masih
memerlukan perjalanan selama 1 jam. 5 orang rombongan terakhir, hanya tersisa 2
botol kecil minuman, dengan salah satunya sudah mengalami pusing yang hebat
karena dehidrasi dan ujung bibirnya yg sudah terluka karena saking keringnya,
tapi orang tersebut hanya mengaku sakit di ujung kakinya karena dia tahu bahwa
yg lainnya juga mengalami dehidrasi. Kebersamaan dan kesatuan mereka seperti
diuji saat itu dimana kelima orang tersebut merencanakan pembagian air minum
yang hanya 2 botol kecil untuk 5 orang hingga sampai ke danau dan saling
menunggu jika ada yg tidak kuat jalan lagi.
Tuhan seperti mendengarkan doa mereka, ternyata ada teman
pengembara mereka yg sudah menunggu mereka di balik bukit kecil dengan aliran
air belerang yang secara ajaib mengalir tipis disana seperti oase di tengah
padang pasir. Hidup mereka pun terselamatkan oleh campuran air belerang dan
nutri sari pemberian Tuhan Yang Maha Esa saat itu. Terima kasih ya Tuhan.
Pukul 18:30 akhirnya mereka bergabung kembali dengan anggota
lainnya yg sudah sampai di danau terlebih dahulu dan sudah mendirikan tenda.
Balasan dari semua rintangan itu pun terbalaskan pada esok harinya.
Sore pun menjelang, dinginnya kabut malam mulai menyelimuti
tenda para pria yg berjiwa panas ingin menaklukkan puncak Rinjani. Rapat
persiapan ke puncak pun dilaksanakan malam itu, sayangnya ada raut muka
penyesalan dari mas taufik saat akan memulai perbincangan. Dan dugaan itu
benar, dari semua para pengembara tersebut hanya seorang mas taufik yang mau
dan mampu memandu mereka hingga ke puncak rinjani, selain itu fisik mereka juga
dipertanyakan apakah mampu melewati rintangan yg ada di jalur sembalung tanpa
porter ditambah dengan keadaan kaki yg memprihatinkan. Tapi hal tersebut tidak
membuat mereka goyah, kecuali satu bocah yang tidak ingin disebut namanya,
hatinya langsung goyah. Selain itu mas taufik juga menyanggah mereka yg selalu
berpikiran untuk ‘menaklukkan’ bukannya ‘menikmati alam’ spontan saja mereka
tersentak dan tersadarkan. Memang benar kata mas taufik saat itu, “jika memang
ingin menaklukkan pasti sekali lewat jalur selatan saya sudah kapok kesini,
tapi saya malah sering kesini karena memang ingin menikmati alam”.
Bersama dengan kata – kata yg mencambuk hati mereka itu dan
dengan prinsip awal “yang penting kembali dengan selamat” dengan itu mereka
memutuskan untuk mengurungkan niat yg berapi – api itu di waktu yg akan datang
nantinya. Sebagai pelampiasan esok harinya (pukul 12:00) mereka pun menjajal
puncak gunung baru jari yang artinya gunung baru jadi.
(dear Robby Rifal Hamdani,
maaf aku tidak bisa mendaki puncak Rinjani untukmu fal, tapi
kalau bukan demi kertas ini mungkin aku sudah menyerah saat melewati hutan,
padang rumput dan tebing – tebing curam itu hingga puncak gunung Baru ini.
Semangat dan kenangan bersamamu lah yang melecut kakiku yang lemah dan tak
berdaya ini mangarungi semua rintangan yang ada. Mungkin setelah berjalan
sejauh dan setinggi ini aku bisa sedikit merasakan kehadiranmu sahabatku,
semoga kau bahagia disana.)
Itulah kisah pendakian 5 pria yang mencari jati dirinya
dengan melupakan kehidupan yang membosankan, mencari tantangan dan mengungkap
keindahan serta ganasnya alam liar. Bahwa sejatinya alam tidak akan menghianati
hati yang mencintainya.
Pagi berikutnya bersama dengan rombongan lainnya mereka
semua pun berangkat untuk kembali ke gerbang selata. Perjalanan lebih dari 12
jam pun ditempuh dari pukul 10:00 hingga 23:00 dengan aman dan sampai dengan
selamat. Berikut ini adalah foto – foto sepanjang perjalanan pulang:
Sekian lah kisah kelima pria penjelajah alam Rinjani. Terima kasih banyak telah mengikuti kisah panjang yang mungkin tidak jelas atau menarik bagi kalian ini, tapi bagi kelima bocah tersebut ini adalah kisah yang tidak mungkin dilupakan selamanya karena banyak kebersamaan dan keseruan yang terlibat disana dengan menggunakan fisik hingga batas maksimum yang mereka miliki.
Sekian lah kisah kelima pria penjelajah alam Rinjani. Terima kasih banyak telah mengikuti kisah panjang yang mungkin tidak jelas atau menarik bagi kalian ini, tapi bagi kelima bocah tersebut ini adalah kisah yang tidak mungkin dilupakan selamanya karena banyak kebersamaan dan keseruan yang terlibat disana dengan menggunakan fisik hingga batas maksimum yang mereka miliki.
Mungkin ini bisa menjadi refrensi bagi kalian yag ingin
menjelajah Rinjani dari jalur selatan. Jika kalian juga ingin bertukar cerita,
saya akan senantiasa menunggunya di kolom komentar di bawah ini.
*NB: buat bang fide, benny, asrul sama atur, kalo ada yang kurang tambahin ya bro hahaha
*NB: buat bang fide, benny, asrul sama atur, kalo ada yang kurang tambahin ya bro hahaha
Thank you fellas!!!
No comments:
Post a Comment